Home » » Pengusaha Tambak Ikan Lele Dapat Penghargaan Dari Gubernur

Pengusaha Tambak Ikan Lele Dapat Penghargaan Dari Gubernur

Posted by Dishub Kominfo Pangkep on 20 Agustus 2014


Pangkep, Media Center - Penghasilan dari buruh tani dinilai kurang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, bila ingin beralih ke pekerjaan lain pun, tidaklah memungkinkan. Karena waktu itu, Hafid yang berusia 42 tahun, tinggal di kampung Panaikan, Kelurahan Bonto Matene, Kecamatan Segeri, Pangkep ini, belum mempunyai keahlian apa pun.
Berawal dari hal itu, Hafid berinisiatif membuat kolam ikan seluas 300 meter persegi. “Kondisi alam di lingkungan saya ini potensial untuk budidaya ikan. Melihat potensi itu, tahun 2008, saya membeli bibit ikan lele dan menebarkan di kolam,” kata Hafid, belum lama ini.
Sayangnya, hasil yang diperoleh Hafid dari budidaya ikan lele tersebut belum memuaskan. Menurut Hafid, mengejar keuntungan dari budidaya ikan lele dibutuhkan lahan dan tenaga yang relatif banyak,. tidak mungkin dengan membudidayakan lele di lahan 300 meter persegi tersebut.
Satu tahun kemudian, Hafid mencoba membudidayakan ikan lele dengan sabar. Keberhasilan memang tidak semudah membalikkan tangan. Ada saja kendala menimpa Hafid. Terutama sulitnya memasarkan ikan lele hasil budidayanya.
“Waktu itu, orang belum mempercayai saya, tak hanya itu saja, karena kurang pengalaman, saya tidak bisa membedakan jenis ikan lele yang baik dan tidak. Sehingga harga beli ikan lele dari kolam saya, lebih banyak ditentukan oleh pembeli,” katanya.
Beruntung pada pertengahan tahun 2011, Hafid mendengarkan saran dari teman untuk mengikuti pelatihan budidaya lele di balai budidaya ikan air tawar di Sukabumi, yang difasilitasi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pangkep.
“Saya ingin ikut, karena beberapa teman mengatakan ikan lele hasil budidaya di kolam saya hasilnya ada yang bagus,” ungkapHafid.
Hafid pun menerapkan ilmunya dan menambah jumlah kolamnya di lahan 1 hektar bekas kebun miliknya . Mulai saat itu hasil ikan lelenya bagus dan mulai mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Saat ini, di kolam yang terletak di tanahnya yang satu hektar telah terdapat 9 kolam ikan lele dan 20 kolam budidaya, dengan kapasitas 200 ribu ekor.
Saat ini, Hafid pun telah kebanjiran konsumen dari berbagai daerah dan mancanegara, menurut Hafid, untuk pasaran lokal seperti kabupaten Tator, Enrekang dan Sidrap perbulannya membutuhkan puluhan ton setiap bulannya, karena tiap konsumen paling sedikit memesan 1 ton perbulan.
Hafid juga melayani pesanan ekspor ikan lele dari mancanegera seperti Belgia, India dan Jerman.  Alasan mereka memesan kepada Hafid, karena ikan lele Hafid mengandung protein yang tinggi, karena pakan yang diberikan Hafid adalah pakan dari ikan kering yang diperolehnya dari nelayan setempat, bukan dengan usus ayam ataupun dengan dedak atau pakan dari kotoran hewan.
Kolam Hafid tiap bulannya disurvei dan diawasi oleh pihak pembeli dari mancanegara tersebut, demi menjaga kualitas ikan lele milik Hafid.
Berkat kegigihannya itu, Hafid pun saat ini telah membina sekitar 900 orang pembudidaya lele di Sulawesi Selatan dan sering mengikuti lomba dan mengisi pelatihan budidaya ikan lele, se-Indonesia, dan atas keuletannya pada tahun 2014 ini, Hafid mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dalam kategori Budidaya Ikan Air Tawar, pada kegiatan HUT RI di Makassar.(17/8). (idcham latief/kominfo)

SHARE :
CB Blogger
 
Copyright © 2014 Dishub Kominfo Pangkep. All Rights Reserved. Powered by Kominfo Pangkep